patah
harapan pudar dibalik cakrawala
wajah rembulan dibalik awan
pikiran berlari bersama senja
berharap pelangi selepas hujan
waktu berlalu dibuai rembulan
masih berharap resah mendera
mata mata sayu pucat pasi
adakah tuan sudi mengerti
penat belulang
patah harapan
kiranya pintu rapat terkunci
dan . . .
aku patah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar